Pelajaran 7 - Pemikiran kombinasi

*Edisi Kedua QFIA 2025|Kelas terbuka pemikiran baru finansial quotient Pelajaran 7 - Pemikiran kombinasi* 


*🧠Pemikiran kombinasi: Orang pintar tidak akan menaruh semua telurnya dalam satu keranjang*

*Jika kamu menginvestasikan semua uang dalam satu aset, seperti saham, begitu pasar saham jatuh, investasi kamu tidak akan balik modal*


"*Saya rencananya mau pakai semua uang lebih untuk beli emas tahun ini, dengar dengar harganya naik cepat akhir-akhir ini"* *

*"Teman saya hasilkan banyak uang dari main saham, jadi saya berencana pakai semua tabungan saya untuk membeli saham"* 

*"Suku bunga bank tidak tinggi, tapi tetap paling aman kan, jadi saya akan menyimpannya dibank dan tidak menggunakannya*" 

*👆 Apakah kata-kata atas ini terdengar familiar?*

*Ada juga banyak tanggungan yang harus kita tanggung karena "menaruh semua telur dalam satu keranjang" dalam hidup kita*: 


*🔹 Cerita 1|Resiko tunggal tabungan bank* 

*Pak Wawan adalah seorang PNS di Jakarta yang menaruh semua uangnya di rekening tabungan bank selama 10 tahun. Dia pikirnya dia sendiri sangat aman, tapi ketika anaknya diterima di universitas swasta, dia menyadari bahwa biaya kuliahnya telah meningkat hampir dua kali lipat, dan tabungannya telah "menyusut" banyak*

*Uangnya tidak berkurang, tapi daya belinya sangat berkurang📉📉📉*


*🔹 Cerita 2|Dampak buruk berinvestasi pada satu saham* 

*Ibu Lina mengikuti rekan-rekannya untuk membeli saham perusahaan batu bara. Awalnya, harga saham naik 20%, dan dia pun bersemangat dan menambah investasinya* 

*Tapi setengah tahun kemudian, harga batu bara anjlok, profit perusahaan menyusut, dan harga saham turun setengahnya. Dia tidak berani menjual atau melihatnya, setiap hari hidup dengan cemas*


*🔹 Cerita 3|Hanya membeli emas akan menyebabkan kehilangan kesempatan* 

*Pak Dedi sangat percaya pada nilai emas dan membelinya secara rutin setiap bulan, tapi dia mengabaikan fakta bahwa harga emas datar atau bahkan akan turun dalam beberapa tahun*

*Dia melewatkan kenaikan besar di sektor teknologi dan sektor barang konsumsi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Sekarang, saat dia akan pensiun, dia baru menyadari bahwa keuntungan yang diperoleh sebenarnya sangat terbatas*

*Dan kenapa hasil ini terjadi⁉️* 

*Faktanya, di balik operasi ini, hanya satu hal yang dilakukan: menaruh semua telur dalam satu keranjang*



*Sama seperti kamu hanya punya satu ayam betina yang bertelur, dan suatu hari ayam itu sakit atau bahkan digigit kabur anjing -- maka kamu benar-benar "kehabisan makanan"😰* 

*Jadi, investor yang cerdas tidak pernah menaruh semua telurnya dalam satu keranjang*. 

*Ini bukan pepatah lama, tapi salah satu logika inti manajemen keuangan: alokasi aset!*



*Ayo kita simak apa yang dikatakan dua "fosil hidup" di dunia investasi:* 

*🔹 Buffett mengingatkan kita: "Jangan pernah menguji kedalaman sungai dengan satu kaki"* 

*👉 Artinya: diversifikasikan investasimu, jangan pernah melakukan semuanya*

*🔹 Legenda investasi Indonesia Lo Kheng Hong juga mengakui: "Saya hanya berinvestasi di perusahaan yang saya pahami, dan saya juga menyimpan cash dan emas, dan tidak pernah menaruh semua telur dalam satu keranjang"* 

*Kedua investor dengan gaya yang berbeda dan kinerja yang luar biasa ini sebenarnya menyampaikan kebijaksanaan yang sama: di dunia yang penuh ketidakpastian, portofolio investasi adalah cara yang paling elegan dan rasional untuk menghadapinya*

*🧩 Jadi apa itu alokasi aset?* 

*Secara sederhana: "pemikiran membagi makanan" dalam dunia keuangan* 

*Pernahkah kamu memperhatikan bahwa orang Indonesia sangat pandai "membagi makanan" saat makan bersama🍛* 

*1 orang 1 piring nasi, 1 telur dibagikan untuk 2 orang*

*Sambal pedas untuk orang yang berani menyantapnya, jangan memaksakan diri jika tidak bisa makanan pedas* 

*Makan bakso harus taruk cuka, baru tidak akan enek*

*Ini sebenarnya adalah prototipe alokasi aset: berbeda untuk setiap orang, dibagikan dengan wajar* 

*Alokasi Aset(Asset Allocation)maksudnya adalah:* 

*👉 Alokasikan uangmu ke berbagai jenis aset sesuai dengan tujuan dan preferensi resiko untuk membentuk "portofolio investasi" yang saling melengkapi dan tumbuh bersama*



*Ayo kita ambil contoh lain dari kehidupan nyata:* 

*🎒 Coba bayangkan kamu pergi hiking dan perlu membawa "ransel keuangan":* 

*Taruh beberapa makanan kering (tabungan) untuk memastikan keamanan*

*Bawa beberapa kotak P3K (obligasi) untuk memastikan stabilitas* 

*Kamu juga memerlukan beberapa energy bar (saham) untuk mengatasi tantangan* 

*Taruh sejumlah dana cadangan (emas/cash) untuk keadaan darurat* 

*Jika kamu memiliki kekuatan fisik yang baik dan ingin mencoba sesuatu yang menarik, juga dapat membawa beberapa peralatan petualangan (crypto)* 

*Bukankah kombinasi ini lebih aman dan terjamin? 🧗‍♀️*

*🧩 Arti sebenarnya dari alokasi aset: gunakan resiko kecil untuk ditukar dengan pertumbuhan yang stabil* 

*Di Indonesia, ada banyak contoh orang yang menderita kerugian karena "hanya mengandalkan satu investasi":* 

*👩‍🍳 Tante Rina menaruh semua uang pensiunnya di rekening tabungan. Setelah 10 tahun, dia menyadari bahwa dia tidak kehilangan uang, tapi harga barang sudah naik tiga kali lipat dan hidupnya menjadi sangat sulit;* 

*🛠 Pak Dimas mendengar dari teman-temannya bahwa saham menghasilkan uang, jadi dia menginvestasikan semua dananya di "saham populer". Akibatnya, perusahaan bangkrut dan sekarang hanya tersisa 30% dari rekening;*

*🏡 Dan keluarga Budi jauh lebih cerdas: Ibunya membagi dana menjadi 5 bagian, yaitu tabungan, obligasi, reksa dana, emas, dan sejumlah kecil saham*

*Alhasil, meski pasar berfluktuasi dalam beberapa tahun terakhir, aset mereka terus tumbuh dengan stabil, dan mereka juga bisa holiday ke Bali setiap tahun 🏖* 

*👆 Inilah rasa aman dan pertumbuhan yang dihadirkan oleh pola pemikiran kombinasi*

*Sebenarnya, kebijaksanaan kombinasi tidak hanya digunakan dalam berbagai produk investasi, bahkan satu pasar saham pun memerlukan pemikiran kombinasi:* 

*📊 Diversifikasi saham: tidak hanya membeli "berbagai perusahaan", tetapi juga "berbagai sektor*" 

*Misalnya, jika kamu berencana untuk berinvestasi di saham:* 

*❌ Contoh yang salah (berfokus pada satu arah):* 

*Misalnya, semuanya berinvestasi di saham teknologi. Bahkan jika kamu telah memilih beberapa saham, begitu sektor teknologi jadi dingin, semua saham yang kamu pegang akan menghadapi resiko callback*



*✅ Kombinasi yang lebih cerdas adalah (sektor + pertumbuhan)*: 

*Pilihan kombinasi multisektor, seperti membeli saham bank sambil menambahkan barang konsumsi, ekonomi digital, dan sektor defensif lainnya* 

*👉 Sama seperti kamu yang tidak hanya makan Bakso, tetapi juga Sayur Asem, Tempe, dan nasi putih. Dengan cara ini baru dapat makan dengan bergizi dan bisa menahan resiko 💪*

*🌍 Teruslah kembangkan pola pemikiran: Apakah terlalu beresiko untuk hanya berinvestasi di pasar Indonesia?* 

*Kita tinggal di Indonesia, tapi itu tidak berarti bahwa uang kita hanya bisa ditempatkan di Indonesia*

*🔸 Pasar saham Indonesia cocok untuk pergerakan mid and short term, serta perusahaan yang membayar dividen* 

*🔸 REITs (real estate trust) Singapura cocok untuk pendapatan sewa long term dan stabil* 

*🔸 ETF AS (seperti S&P 500) memungkinkan kamu menikmati pertumbuhan para pemimpin global* 

*➡️ Misalnya, investasikan 80% dana kamu di Indonesia dan 20% di indeks saham AS* 

*Ini sama seperti kalian memakan makanan Indonesia sebagai hidangan utama, tetapi juga cicip sedikit ramen Jepang atau ayam goreng Korea. Makan berbagai makanan akan membuat kamu merasakan lebih bahagia 😉*

*🔔 Yang perlu diperhatikan adalah* 

*🧭 Diversifikasi ≠ Semakin banyak investasi semakin baik, tetapi dengan pengaturan yang terstruktur dan terarah* 

*❌ Pemahaman yang salah: "Saya membeli 10 barang, masing-masing senilai Rp 100.000, apakah itu termasuk diversifikasi?"* 

*✅ Logika yang benar: "Aset yang saya beli, semua fungsinya tidak boleh sama, baru bisa untuk melindungi resiko"*

📌 Kenapa kita harus menguasai pola pemikiran kombinasi "sekarang"? 

Karena kenyataan sekarang bukan lagi zaman di mana satu trik sudah bisa menyelesaikan segalanya: 

🔺 Inflasi terus naik: Pernahkah kamu perhatikan bahwa mie instan Indonesia di Alfamart 5 tahun lalu harganya masih 2.000 rupiah, dan sekarang harganya hampir dua kali lipat? 

Kalau hanya bergantung pada tabung dibank saja, bahkan mie instan aja sudah tidak sanggup belinya

🔺 Suku bunga berfluktuasi: Beberapa teman membeli obligasi dengan berpikir bahwa mereka akan mendapat untung yang stabil, tapi suku bunga naik tajam di tengah proses, dan obligasi tersebut malah rugi. 

*🔺 Kebijakan berubah sewaktu-waktu: Hari ini pemerintah melonggarkan investasi asing, dan besok mengumumkan kenaikan pajak atau kontrol ekspor, dan pasar bisa berubah dalam semalam*

*🔺 Sasaran hidup saling bertumpuk: sekarang mungkin kamu masih harus cicil KPR, tapi anak kamu sudah masuk SD, dan orang tuamu mulai membutuhkan lebih banyak perhatian... Biaya dan tanggung jawab datang silih berganti, dan ini tidak bisa diprediksi*

*👨‍🏫 Oleh karena itu, "jangan taruh semua telur dalam satu keranjang" ini bukanlah klise, tetapi aturan bertahan hidup yang harus dikuasai oleh orang-orang modern*

*🔑 Ringkasan: Portofolio bukan hanya tentang "banyak kategori investasi", tapi juga harus mempertimbangkan dimensi-dimensi ini:* 

*Tingkat resiko yang berbeda: obligasi yang stabil VS saham dengan pertumbuhan tinggi* 

*Berbagai industri dan sektor: teknologi, konsumsi, keuangan, dll memiliki kinerja yang sangat berbeda dalam periode yang berbeda* 

*Berbagai negara dan mata uang: aset Indonesia VS aset USD* 

*✅ Pemikiran kombinasi yang sebenarnya adalah menggunakan berbagai aset, yang didistribusikan di berbagai pasar dan bidang, untuk bersama-sama melawan masa depan yang tidak pasti*

*Berinvestasi bukanlah lari cepat, tapi ini adalah sebuah perjalanan pendakian* 

*Kamu tidak perlu berlari cepat di awal, tapi yang diperlukan adalah berjalan dengan mantap dan melangkah jauh*

*Portofolio aset adalah "tongkat pendakian" kamu untuk membantu menjaga keseimbangan dalam fluktuasi pasar*

*Ingat: 「Hanya ketika kamu mulai mengendalikan portofolio, kamu baru benar-benar mulai mengendalikan takdir finansial kamu sendiri」*