Otak manusia sesungguhnya memilki kekuatan yang dahsyat. Tetapi, kekuatan dahsyat itu serngkali hanya tersimpan berupa potensi karena ketidakpahaman dalam memanfaatkannya. Menurut Institut Penelitian otak UCLA, potensi otak manusia untuk menciptakan , menyimpan, dan belajar boleh dikatakan tidak terbatas. Selama hidup, manusia hanya menggunakan sebagian kecil saja dari kemampuan berpikir tersebut, tukas cendekiawan Rusia Ivan Jefremov.
Secara garis besar, otak manusia terbagi dalam dua bagian : otak kiri dan otak kanan. Otak kiri memproses segala macam angka, matematika, bahasa, dan hal-hal yang menyangkut logika lainnya. Sementara otak kanan memproses segala macam keindahan, seni, rasa, kreatifitas, dan segala sesuatu yang tidak lagi bersifat verbal. Pengendalian emosi dan kesadaran diri juga terletak pada otak kanan.
Dari keselruruan kemampuan otak, maksimal hanya 10 % yang di pergunakan setiap hari. Sisanya dibiarkan menganggur. Bahkan menurut Sandy MacGregor, otak seorang jenius pun hanya dipergunakan 4-5 % saja. Ibarat gunung es, yang di manfaatkan hanya bagian ouncak gunung es yang kelihatan di permukaan. Sedangkan bagian terbesar dari gunung es itu berada di bawah permukaan. Artinya, begitu besar potensi otak manusia yang belum tergali dan dimanfaatkan.
Dengan maksimal 10 % potensi otak yang telah dimanfaatkan, manusia sudah menghasilkan karya-karya hebat ataupun tampak hebat. Bayangkan bagaimana jadinya jika manusia bisa memanfaatkan sebagian atau keseluruhan 90 % otak lain tersebut.
Para ahli menyebut yang 10 % sebagai pikiran sadar ( conscious mind ), dan sisanya yang 90 % sebagai pikiran bawah sadar ( sub-conscious mind ). Piiran bawah sadar ini di sebut juga otak intuitif. Keputusan besar dan hebat yang dibuat oleh eksekutif jagoan dan pemimpin ulung dihasilkan oleh otak intuitif ini, bukan oleh otak sadar ( rasional ). Antara piiran sadar dan bawah sadar dibatasi sebuah garis filter penghubung yang di sebut dengan recticular activating system, sehngga seseorang tetap terlihat sadar dan waras.
Pikiran bawah sadar berguna menyimpan semua pengalaman hidup, citra diri seseorang. Ia selama ini hanya berfungsi sebagai bank memori, padahal potensinya jauh lebih besar dari itu. Kekuatan piikran bawah sadar dapat di manfaatkan untuk mencapai tujuan tiga sampai tujuh kali cepat, dengan kemampuan ralaksasi sebagai kekuatan tambahan. Emosi seseorang juga di tentukan oleh pikiran bawah sadar yang kemudian diekspresikan dalam perilaku melalui pikiran sadar.