*QFIA 2025 edisi kedua|Kelas terbuka pemikiran baru kecerdasan finansial -
Pelajaran 32 - Mengungkap rahasia block trade: modal tata letak di balik pasar gelap institusional*
*Beberapa hari yang lalu, saya pergi ke pasar Depok untuk membeli durian dan menemukan sesuatu yang menarik: Kami membeli durian satuan, dan masing-masing harganya Rp150.000.*
*Pemilik warung makan di dekat situ mendekati pemilik kios dan meminta 20 buah. Pemilik kios tersenyum dan berkata, "Harganya Rp130.000 per buah, diantar langsung ke rumah"*
*Durian yang sama, beli dengan jumlah banyak, tidak hanya mendapatkan harga yang lebih murah, tetapi dia juga tidak perlu membawanya sendiri. Inilah prinsip pemahaman kuantitas besar lebih murah*
*Block trade dan reguler trade di pasar saham serupa dengan pemahaman beli durian tadi*
*Bagi kita investor ritel, membeli saham di pasar sekunder ibarat membeli durian satuan, harganya tertera jelas, tetapi mahal.*
*Investor institusi yang terlibat dalam perdagangan blok ibarat pemilik restoran yang membeli dalam jumlah besar, menawarkan harga rendah dalam kuantitas besar, dan menghindari persaingan dengan investor ritel di kios*.
*Inilah alasannya mengapa institusi seringkali meraup keuntungan besar dalam diam, sementara kita sering merasa telah membayar terlalu mahal.*
*Ini seperti pembelian grosir di pasar saham*.
*Di pasar saham Indonesia, perdagangan reguler seperti membeli sesuatu di GrabMart, sekali beli 100 atau 1000 lembar saham, dengan harga berubah secara real-time agar semuanya dapat melihatnya*.
*Namun, blok perdagangan berbeda. Block trade merupakan saluran grosir khusus untuk institusi*
*✅ Kuantitas harus besar: Setidaknya 1 juta lembar saham harus dibeli (misalnya, untuk saham konsumen Indonesia tertentu, 1 juta lembar saham bernilai sekitar Rp1 miliar). Sama seperti pemilik warung yang membeli durian, mereka akan membeli setidaknya satu keranjang, bukan hanya satu biji*
*✅ Bisa negosiasi: bisa negosiasi dengan penjual. Misalnya, jika harga pasar Rp100, block trade bisa deal dengan harga Rp95 (ini disebut "diskon"), seperti membeli 20 durian dan penjual memberi kamu diskon 10%*
*✅ Deal secara diam diam: Trading ini tidak terlihat pada grafik K-line biasa, harus mengunjungi website resmi bursa untuk memeriksa "pengumuman block trade" untuk mengetahuinya. Ini seperti pemilik warung dan pemilik kios yang bertransaksi di pintu belakang pasar sayur, yang tidak dapat dilihat oleh investor ritel dari bagian depan kios.*
*Misalnya, jika kamu membeli 1000 lembar saham Indonesia tertentu dengan harga Rp7.000 di pasar sekunder, maka harus menghabiskan Rp7 juta*
*Namun, melalui block trade, institusi mungkin dapat membeli 1 juta lembar saham dengan harga Rp6.700, sehingga seketika menghemat Rp300 juta*.
*Inilah kekuatan grosir, serupa dengan kemampuan menawar harga durian saat kamu membeli lebih banyak*
*Ini seperti pemilik warung yang menimbun stok, membeli saat harga rendah dan menjual saat harga tinggi.*
*Cara investor institusi utama terlibat dalam block trade persist seperti pemilik warung di Depok yang menimbun stok durian: diam-diam menimbun sebelum musim duriannya puncak dan kemudian perlahan-lahan menjualnya ketika harga naik, sepenuhnya menyembunyikan seluruh proses dari investor ritel.*
*Kami juga merangkum tiga jenis metode tata letak:*
*1. Beli dengan diskon: Bangun posisi dengan harga grosir, dengan modal yang jauh lebih rendah daripada investor ritel*.
*Taktik yang paling umum digunakan oleh institusi adalah block trade dengan diskon*
*Misalnya, harga pasar suatu saham adalah Rp5.000. Sebuah institusi bernegosiasi dengan pemegang saham utama untuk membeli 200 juta lembar saham dengan harga Rp4.800 (diskon 4%)*.
*Sementara investor ritel masih ragu-ragu untuk membeli pada harga Rp5.000, institusi telah menimbun saham dengan biaya yang jauh lebih rendah.*
*Saat itu, investor ritel mengatakan harga saham stagnan dan tidak ada peluang, tetapi investor modal institusi 10% lebih rendah daripada biaya mereka. Kemudian, ketika harga saham rebound, investor ritel menyusul. Meskipun investor ritel juga meraup keuntungan, institusi justru meraup keuntungan hampir 20% lebih banyak, hanya karena modal investasi awal mereka 10% lebih rendah daripada investor ritel.*
*2️⃣Membeli dengan harga premium: bersedia membayar lebih untuk mendapatkan saham, menandakan potensi dimulai.*
*Terkadang, institusi akan membeli dengan harga premium -- misalnya, jika harga pasar Rp3.000, mereka akan membeli dengan Rp3.060.*
*Ini seperti pemilik warung yang tau harga durian akan naik minggu depan dan takut restoran lain akan membeli, sehingga mereka akan mengeluarkan 2% lebih banyak untuk simpan stocknya*
*Saat itu, mereka yang tidak mengetahui situasi tersebut masih mencemooh harga tinggi tersebut. Namun, sebulan kemudian, perusahaan mengumumkan telah menerima pesanan pemerintah, dan harga saham melonjak hingga Rp3.800*.
*Ternyata, institusi-institusi tersebut dari awal sudah mengetahui kabar tersebut dan "merebut" saham tersebut duluan*
*3. Menjual dengan diam-diam: Menggunakan block trade untuk menjual secara grosir ke pesaing, untuk menghindari kehancuran pasar*
*Institusi juga mengandalkan block trade ketika ingin menjual saham. Misalnya, jika harga saham naik, dan institusi tidak ingin menjual saham tersebut di pasar sekunder (di mana harga akan langsung turun setelah penjualan), mereka mencari institusi lain untuk menjual saham tersebut secara grosir.*
*Misalnya, menjual saham seharga Rp12.000 (5% di bawah harga pasar) memungkinkan mereka untuk menghapus sahamnya secara diam-diam tanpa mempengaruhi harga saham*.
*Ini seperti pemilik toko buah yang menjual durian secara berlebihan ke warung lain, tanpa mempengaruhi harga eceran ke pelanggan ritel*
*Jika kamu juga berharap untuk berpartisipasi, bagaimana cara yang baik untuk melakukannya?*
*🔺Periksa tingkat diskonnya:*
*Jika block trade menunjukkan diskon selama beberapa hari berturut-turut, itu menunjukkan bahwa institusi diam-diam menimbun stok, modal mereka lebih rendah daripada modal kamu, dan ada kemungkinan besar pull up harga di kemudian hari.*
*🔺Periksa siapa yang membeli: Institusi ternama lebih tepercaya*
*Ada beberapa pembeli tepercaya di pasar Indonesia (seperti Bank Mandiri Asset Management dan Dana Jaminan Sosial). Jika mereka muncul di daftar pembeli, itu berarti para profesional sedang optimis, jadi mengikuti jejak mereka kemungkinan merupakan strategi yang baik*.
*Jika yang membeli adalah institusi kecil yang tidak dikenal, maka harus lebih was. (Sama seperti pemilik warung kecil yang menimbun durian, mungkin tidak seandal restoran besar)*
*🔺Periksa reaksi harga saham: Jika harga saham tidak turun setelah pembelian, ini menunjukkan bahwa institusi melakukan layout long term*
*Jika harga saham tidak turun tetapi perlahan naik setelah block trade institusi, ini menunjukkan "optimisme yang benar". Jika harga saham langsung turun setelah pembelian, ini bisa menjadi tanda institusi "pura beli, untuk menjual dalam kenyataan" (seperti bos yang berpura-pura menimbun stok, padahal sebenarnya sedang mengosongkan gudang).*
*Jika kalian ragu dengan poin ketiga di atas, jangan khawatir!*
*Saya akan membuka pelatihan praktis nanti untuk membantu kalian mempelajari cara mengidentifikasi peluang nyata dalam perdagangan blok*
*Semuanya tidak perlu terlalu khawatir. Melalui pembelajaran yang sistematis, pertama-tama kita harus memahami siapa lawan kita, seperti temperamen dan kepribadian mereka, serta metode perdagangan yang mereka miliki. Seperti yang telah saya katakan sebelumnya, berbagi pengetahuan ini dengan kalian bukanlah untuk mengumpulkan kekuatan untuk melawan kekuatan utama, melainkan untuk menemukan peluang untuk menyusul dan menumpang kekuatan utama*
*Dalam sesi praktis pelatihan mendatang, saya akan menggabungkan kognisi teoritis yang telah kami sharing untuk membantu kalian mengidentifikasi lebih banyak aset berkualitas tinggi, mengidentifikasi target utama dalam trading kita, dan bagaimana caranya menghindari risiko secara efektif. Saya juga akan mengajarkan kalian metode paling sederhana dan praktis untuk mengikuti jejak layout para institusi.*
*Dengan cara ini, baik kalian pemula maupun sudah mempunyai pengalaman tertentu, dapat berpartisipasi di pasar dengan keyakinan dan stabilitas yang lebih tinggi, serta berjuang untuk meraih keuntungan yang lebih baik.*
*Silahkan diperhatikan terus, dan ajo kita berkembang bersama melalui praktik!*
*Itulah kesimpulan diskusi kali ini tentang block trade*.
*poin utamanya hanyalah satu kalimat: pola pikir harga grosir dari para kekuatan utama, adalah logika hasilkan uang yang harus dipelajari oleh investor ritel*
*Seperti halnya pemilik toko di pasar tradisional Depok yang meraup keuntungan dari penimbunan durian dalam kuantitas besar, dan institusi yang diam-diam tata letak dengan harga diskon dan premium dalam block trade, mereka pada dasarnya menggunakan aturan untuk menemukan keunggulan modal*